Mengenai Saya

Foto saya
balikpapan, kalimantan timur, Indonesia
Mengedepankan Kualitas dan Proffesionalisme

Minggu, 27 Juni 2010

Manajemen Kebidanan Kala I Persalinan

Jika seorang ibu akan bersalin datang kepada keluarga maka, seorang bidan layaknya dapat menerima ibu dan keluarganya. Seringkali seorang petugas kesehatan terburu-baru dalam memberikan asuhan kepada wanita yang akan bersalalin. Hal ini akan mengakibatkan rasa takut dan kurang percaya dari pihak pasien dan keluarga terhadap bidan, terlebih bila dihadapkan dalam kondisi kegawatan Setelah menerima ibu dan keluarga dengan baik, bidan kemudian melakukan pengkajian terhadap riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan:
1. Apakah ibu sedang dalam persalinan
2. Ibu dan bayi dalam keadaan baik
3. Apakah ada komplikasi/penyulit
Setelah itu layaknya seorang bidan melakukan diagnosis apakah ibu sudah masuk dalam persalinan yang sesungguhnya atau belum, kemudian menentukan apakah ibu membutuhkan intervensi darurat. Kemudian bidan membuat rencana asuhan. Dari rencana asuhan yang telah ditetapkan kemudian diaplikasikan dan pada akhirnya dievaluasi untuk dinilai keberhasilan atau tidak dari asuhan yang diberikan
Pengumpulan Data
RIWAYAT KESEHATAN
1. Meninjau kartu antenatal untuk:
a. Usia kehamilan
b. Masalah/komplikasi dengan kehamilan yang sekarang
c. Riwayat kehamilan yang terdahulu
2. Menanyakan riwayat persalinan:
a. Bagaimana perasaan ibu
b. Berapa bulan kehamilan ibu sekarang?
c. Kapan ibu mulai merasakan nyeri?
d. Seberapa sering rasa nyeri terjadi? Dan berapa lama berlangsung
e. Seberapa kuat rasa nyeri tersebut?
f. Apakah ibu memperhatikan adanya lendir darah?
g. Apakah ibu mengalami perdarahan dari vagina?
h. Apakah ibu melihat adanya aliran/semburan cairan? Jika ya, kapan?
i. Bagaimana warnanya? Berapa banyak?
j. Apakah bayi bergerak?
k. Kapan terakhir ibu buang air besar? Kencing?
l. Persalinan terdahulu: berapa lama berlangsung? Berat badan bayi?
PEMERIKSAAN FISIK & BAYI
1. Melakukan pemeriksaan fisik
a. Tekanan darah, nadi, suhu tubuh
b. Edema/pembengkakan pada muka, jari, tangan, kaki dan pretibia tungkai bawah
c. Warna pucat pada mulut dan konjungtiva
d. Refleks-refleks
e. Abdomen: luka bekas operasi, TFU, gerakan janin, kontraksi, pemeriksaan leopold’s, penurunan kepala janin
f. DJJ
g. Genital luar: luka, cairan, lendir darah, perdarahan, cairan ketuban
h. Genital dalam: penipisan cerviks, dilatasi, penurunan kepala janin, membran/selaput ketuban
Menilai dan Membuat Diagnosa
Dari temuan pada data diatas maka bidan dapat mengambil keputusan apakah ibu sudah masuk kedalam persalinan sesungguhnya atau belum, jika sudah masuk dalam persalinan yang sesungguhnya maka dalam kala berapa ibu sekarang
Asesmen pada persalinan sesungguhnya:
Persalinan juga harus dicurigai pada ibu dengan umur kehamilan > 22 minggu usia kehamilan, dimana ibu merasa nyeri abdomen berulang dengan disertai cairan lendir yang mengdung darah atau “show”. Agar dapat mendiagnosa persalinan, bidan harus memastikan perubahan cerviks dan kontraksi yang cukup
Bagaimana cara membedakan persalinan sesungguhnya dengan persalinan semu?

PERSALINAN SESUNGGUHNYA
a. Serviks menipis dan membuka
b. Rasa nyeri dengan interval yang teratur
c. interval antara rasa nyeri yang secara perlahan semakin pendek
d. Waktu dan kekuatan kontraksi semakin bertambah
e. Rasa nyeri bagian belakang dan menyebar ke bagian depan
f. Berjalan menambah intensitas
g. Ada hubungan antara tingkat kekuatan kontraksi dengan intensitas rasa nyeri
h. Lendir darah sering tampak
i. Ada penurunan bagian terendah janin
j. Bagian terendah janin sudah terfiksasi di PAP diantara kontraksi
k. Pemberian obat penenang tidak menghentikan proses persalinan yang sesungguhnya


PERSALINAN SEMU
a. Tidak ada perubahan pada cerviks
b. Rasa nyeri tidak teratur
c. tidak ada perubahan interval antara rasa nyeri yang satu dengan yang lain
d. Tidak ada perubahan pada waktu dan kekuatan kontraksi
e. Kebanyakan rasa nyeri di bagian depan
f. Tidak ada perubahan rasa nyeri dengan berjalan
g. Tidak ada hubungan antara tingkat kekuatan kontraksi uterus dengan intensitas rasa nyeri
h. Tidak ada lendir darah
i. Tidak ada kemajuan penurunan
j. Bagian terendah belum masuk PAP walaupun ada kontraksi
k. Pemberian obat penenang yang efisien menghentikan rasa nyeri pada persalinan semu

Membuat Rencana Asuhan
Selama persalinan seorang bidan harus melakukan asesmen dan intervensi agar dapat:
a. Memantau perubahan tubuh ibu untuk menentukan apakah persalinan dalam kemajuan yang normal
b. Memeriksa perasaan ibu dan respon fisik terhadap persalinan
c. Memeriksa bagaimana bayi bereaksi saat persalinan dan kelahiran
d. Membantu ibu memahami apa yang sedang terjadi sehingga ia berperan serta aktif dalam menentukan asuhan
e. Membantu keluarga dalam merawat ibu selama persalinan, menolong kelahiran dan memberikan asuhan pasca persalinan dini
f. Mengenali masalah secepatnya dan mengambil keputusan serta tindakan yang tepat guna dan tepat waktu (efektif dan efisien)

Asesmen yang wajib/harus dimasukkan dalam rencana tindakan:
1. Pemantauan terus menerus kemajuan persalinan menggunakan partograf
2. Pemantauan terus-menerus TTV ibu
3. Pemantauan terus menerus keadaan bayi
4. Memenuhi kebutuhan hidrasi ibu
5. Menganjurkan perubahan posisi dan ambulasi
6. Menganjurkan tindakan yang memberikan pada rasa nyaman
7. Menganjurkan keluarga memberi dukungan

Tabel berikut menguraikan frekuensi minimal penilaian dan intervensi. Jika ibu menunjukkan tanda-tanda komplikasi atau gejala komplikasi atau perubahan kondisi, penilaian harus dilakukan lebih sering
Parameter

Frekuensi pada fase laten Frekuensi pada fase aktif
Tekanan darah Setiap 4 jam Setiap 4 jam
Temperatur/suhu Setiap 4 jam Setiap 4 jam
Nadi Setiap 30 menit Setiap 30 menit
DJJ Setiap 1 jam Setiap 30 menit
Kontraksi uterus Setiap 1 jam Setiap 30 menit
Perubahan cerviks Setiap 4 jam Setiap 2-4 jam
Penurunan bagian Setiap 4 jam Setiap 2-4 jam
terendah janin
Urine Setiap 2 jam Setiap 2 jam

Segera setelah selaput ketuban robek, bidan harus mendengarkan DJJ dan melakukan pemeriksaan dalam untuk memeriksa kemungkinan tali pusat menumbung

Untuk Asuhan Kebidanan Kala I saya terbitkan pada postingan berikutnya

0 komentar:

Posting Komentar