Mengenai Saya

Foto saya
balikpapan, kalimantan timur, Indonesia
Mengedepankan Kualitas dan Proffesionalisme

Rabu, 03 Juni 2009

Prinsip deteksi dini kelainan, komplikasi dan penyakit dalam kehamilan

Prinsip deteksi dini kelainan, komplikasi dan penyakit dalam kehamilan
1. Pemeriksaan kehamilan dini
2. Kontak dini kehamilan trimester I
3. Skrining untuk deteksi
4. ANC Berdasarkan Kebutuhan Individu
sesuatu untuk semuanya, tetapi lebih untuk yang membutuhkan sesuai dengan kebutuhannya.

Resiko Tinggi Ibu hamil dengan faktor resikonya dapat diamati dan ditemukan sedini mungkin pada awal kehamilan pada ibu hamil yang masih sehat dan merasa sehat. Skrining Antenetal
Melakukan Deteksi dini Resiko Tinggi ibu hamil dengan macam faktor resikonya.
BATASAN FAKTOR RESIKO PADA IBU HAMIL
• KELOMPOK FR I/ Ada potensi resiko
1. Primi Muda : Terlalu Muda hamil pertma umur 16 tahun atu kurang
2. Primi Tua : a. Terlalu tua, hamil pertama umur 35 tahun atau lebih
b. Terlalu lambat hamil. Setelah kawin 4 tahun lebih
3. Primi Tua : Terlalu lama punya anak lagi, terkecil 10 tahun lebih
Sekunder
4. Anak Terkecil : Terlau cepat punya anak lagi, kurang 2 tahun
<2 tahun
5. Grende Multi : Terlalu banyak punya anak 4 atau lebih
6. Umur ≤ 35 tahun : Terlalu tua, hamil umur 35 tahun atau lebih
7. Tinggi Badan
≤ 145 : Terlalu pendek pada hamil pertama, kedua atau lebih belum pernah melahirkan normal dengan bayi cukp bulan dan hidup.
8. Pernah Gagal
Kehamilan : Pernah gagal pada kehamilan yang lalu hamil yang pertama gagal Hamil ketiga/ lebih mengalami gagal 2 kali
9. Pernah Melahirkan
Dengan : a. Tarikan
b. Uri dikeluarkan oleh penolong dari dalam rahim
c. Pernah diinfus/ transfuse pada pendarahan post partum
10. Bekas Operasi
Sesar : Pernah melahirkan bayi dengan operasi sesar sebelum kehamilan ini
• KELOMPOK FR II/ Ada Resiko
11. Ibu Hamil Dengan Penyakit :
a. Anemia : Pucat, lemas badan lekas lelah
b. Malaria : Panas Tinggi, Menggigil keluar keringat, sakit kepala
c. Tuber Colosa Paru : Batuk lama tidak sembuh-sembuh, batuk darah badan lemahlesu dan kurus
d. Payah Jantung : Sesak nafas, jantung berdebar, kaki bengkak
e. Penyakit lain : PSM
12. Preeklamsi Ringan : Bengkak tungkai dan tekanan darah tinggi
13. Hamil Kembar/ gemeli : Perut ibu sangat membesar, gerak anak terasa di beberapa tempat
14.Kembar Air/ Hidramnion : Perut ibu sangat membesar, gerak anak tidak begitu terasa, karena air ketuban terlalu banyak, biasanya anak kecil
15.Bayi mati dalam : Ibu hamil tidak terasa gerakan anak lagi kandungan
16. Hamil lebih bulan
(Serotinus) : Ibu hamil 9 bulan dan lebih 2 munggu belum melahirkan.

17. Letak Sungsang : di atas perut : kepala bayi ada diatas dalam rahim , * Kelainan letak sungsang : Rasa berat (nggandol) menunjukkan letak kepala janin
18. Letak Lintang : Disamping perut : kepala bayi didalam rahim terletak dosebelah kanan atau kiri
• KELOMPOK FR. III/ Ada Gawat Darurat
19. Perdarahan sbl bayi lahir : Mengeluarkan pada waktu hamil, sebelum kelahiran bayi
20. Preeklamsia Berat/
Eklamsia : Pada hamil 6 bulan lebih : sakit kepala, atau pusing, bengkak tungkai/ ditambah dengan terjadi kejang-kejang

Deteksi dini penyulit persalinan
• Partograf pada setiap persalinan kala I aktif
- Djj
- Air Ketuban U,J,M,D
- Molase
- Ø
- Penurunan kepala
- Waktu
- Jam
- Kontraksi
- Oksitosin
- Obat
- Nadi, TD, Temp
- Protein, Aseton dan volume urin
Deteksi dini komplikasi masa nifas
• Anemia
1. Risiko ini terjadi bila ibu mengalami perdarahan yang banyak, apalagi bila sudah sejak masa kehamilan kekurangan darah terjadi. Di masa nifas, anemia bisa menyebabkan rahim susah berkontraksi. Ini karena darah tak cukup memberikan oksigen ke rahim.

• Eklampsia dan preeklampsia
Selama masa nifas di hari ke-1 sampai 28, ibu harus mewaspadai munculnya gejala preeklampsia. Jika keadaannya bertambah berat bisa terjadi eklampsia, dimana kesadaran hilang dan tekanan darah meningkat tinggi sekali. Akibatnya, pembuluh darah otak bisa pecah, terjadi oedema pada paru-paru yang memicu batuk berdarah. Semuanya ini bisa menyebabkan kematian.
• Perdarahan postpartum
1. Perdarahan ini bisa terjadi segera begitu ibu melahirkan. Terutama di dua jam pertama yang kemungkinannya sangat tinggi
2. terjadi perdarahan, maka tinggi rahim akan bertambah naik

Involusi TFU Berat Uterus
Bayi lahir Setinggi Pusat 1000 gram
Uri Lahir 2 Jari b/ pusat 750 gram
1 minggu ½ pusat sympisis 500 gram
2 minggu Tidak teraba 350 gram
6 minggu Tambah kecil 50 gram
8 minggu Sebesar normal 30 gram
• Depresi masa nifas
1. Terjadi terutama di minggu-minggu pertama setelah melahirkan, di mana kadar hormon masih tinggi.
2. Gejalanya adalah gelisah, sedih, dan ingin menangis tanpa sebab yang jelas.
3. Tingkatannya bermacam-macam, mulai dari neurosis atau gelisah saja yang disertai kelainan tingkah laku, sampai psikosis seperti penderita sakit jiwa dan kadang-kadang sampai tak sadar, seperti meracau, mengamuk, dan skizofrenia. Situasi depresi ini akan sembuh bila ibu bisa beradaptasi dengan situasi nyatanya.
• Infeksi masa nifas
1. Pada saat nifas, adanya darah yang keluar merupakan proses pembersihan rahim dari sel-sel sisa jaringan, darah, lekosit, dan lainnya.
2. Gejala infeksi nifas tergantung pada bagian tubuh yang diserang. Pada minggu-minggu pertama, gejala yang terjadi akibat perluasan infeksi biasanya belum terlihat. Setelah infeksi berkembang lebih lanjut, barulah gejala berikut mulai terlihat.
3. Bila infeksi terjadi pada daerah antara lubang vagina dan anus, bagian luar alat kelamin, vagina atau mulut rahim , biasanya timbul gejala, yakni:
- Rasa nyeri dan panas pada tempat yang terinfeksi.
- Kadang-kadang, rasa perih muncul ketika buang air kecil.
- Sering juga disertai demam.
4. Bila terjadi infeksi pada selaput lendir rahim , gejalanya bisa dikenali dari cairan yang keluar setelah melahirkan. Cairan ini seringkali tertahan oleh darah, sisa-sisa plasenta atau selaput ketuban. Padahal, ini mengakibatkan gejala berikut:
- Suhu tubuh meningkat.
- Rahim membesar disertai rasa nyeri.
5. Bila infeksi menyebar melalui pembuluh darah balik ke berbagai organ tubuh , seperti paru-paru, ginjal, otak, atau jantung, akan mengakibatkan terjadinya abses-abses di tempat tersebut.
6. Bila infeksi menyebar melalui pembuluh getah bening dalam rahim , dapat langsung menuju selaput perut atau kadang melalui permukaan selaput lendir rahim menuju saluran telur serta indung telur. Nah, gejala yang akan muncul berupa:
- Rasa sakit.
- Denyut nadi meningkat
- Suhu tubuh meningkat disertai menggigil.
7. Jika infeksi terjadi, ibu mengalami gejala demam tinggi dan nifasnya berbau busuk. Selain itu rahim bisa menjadi lembek dan tak berkontraksi sehingga bisa terjadi perdarahan. Meski infeksi ini jarang berakibat fatal, tapi bila terjadi komplikasi bisa menyebabkan kematian.

2 komentar:

  1. Boleh tampilkan sekalian dengan penanganannya.

    BalasHapus
  2. Boleh deh ntar saya posting lagi. Keasyikan bikin cerpen jadi lupa posting ttg kebidananx

    BalasHapus